Cegah Penyelewengan Dana Desa, Pemprov Gelar Bimtek Aparatur Desa

Cegah Penyelewengan Dana Desa, Pemprov Gelar Bimtek Aparatur Desa/ Foto: Humpro Kaltara
TANJUNG SELOR Kaltaraterkini.com- Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk para aparatur pemerintah desa. Kegiatan yang diadakan di Nunukan ini, sebagai upaya peningkatan kapasitas aparatur desa sekaligus menghindari terjadinya penyalahgunaan dana desa. “Selama ini masih banyak aparatur pemerintah desa yang belum mengetahui secara utuh pengelolaan keuangan desa. Sehingga kami merasa perlu melakukan memberikan bimtek, khususnya dalam masalah pertanggungjawabannya,”ujar Kepala DPMD Kaltara Wahyuni Nuzban.

Saat ini, kata dia, DPMD terus melakukan berbagai bimtek dan pelatihan yang berkaitan dengan keuangan desa. Setelah di Tarakan, DMPD menindaklanjutinya ke Kabupaten Nunukan. Yuni pun menjelaskan, bahwa penting bagi aparatur pemerintahan desa dalam meningkatkan kemampuan dalam penggunaan program aplikasi Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES). Serta pengelolaan keuangan Desa yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban terhadap keuangan Desa. “Dengan meningkatnya kemampuan para aparatur desa dalam mengelola keuangan maka akan tercipta sistem pelaporan dan pengelolaan yang transparan, akuntabel, partisipatif serta tertib dan disiplin anggaran. Kita ingin meningkatkan kualitas sistem pelaporan pengelolaan keuangan desa baik anggaran yang bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) maupun Dana Desa (DD),” ungkap Yuni.

Ada 447 Desa di Kaltara, dan sebagian diantaranya belum memahami dan menguasai terkait SISKEUDES. Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara akan tetap berupaya dalam meningkatkat sumberdaya aparatur desa melalui bimbingan dan pelatihan. Sebelumnya, Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie menegaskan, saat ini pemerintah, di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo telah mengalokasikan Dana Desa yang sangat besar. “Oleh karenanya, saya minta berhati-hati dalam mengelola dana desa,” ungkap Irianto.

Pentingnya mengikuti bimtek atau pelatihan lainnya, merupakan suatu keharusan yang wajar agar pengelolaan dana desa sesuai aturan, dan tidak terjerat hukum.Selain itu, juga dibutuhkan keterampilan memimpin yang bagus agar Dana Desa dapat membawa manfaat untuk masyarakat. Dengan dua poin itu, Irianto yakin pembangunan desa akan maju pesat. “Maka dari itu perlu ada bimbingan teknis, ada pelatihan-pelatihan, dan juga jangan malu bertanya dan belajar dengan yang lebih memahami. Dinas terkait harus melakukan pendampingan secara intensif kepada kepala desa dan aparaturnya,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Irianto juga mengingatkan agar kepala desa dapat berpikir kreatif untuk menghasilkan inovasi. Hal ini juga merupakan salah satu penunjang untuk mencapai keberhasilan dalam memimpin. Dengan merubah pola pikir (mindset), Irianto yakin perubahan akan segera tercapai. Oleh sebab itulah, Irianto terus mengajak semua pihak termasuk kepala desa untuk terlibat dalam pembangunan di Kaltara. “Karena itu, seorang pemimpin dalam bidang apapun harus kreatif untuk menghasilkan program yang baik. Namun selain kreatif, seseorang juga harus memiliki networking yang bagus sehingga dalam proses capaian visi-misinya, tidak terlalu mengalami kesulitan,” tuntasnya.(humas)

Posting Komentar